The Power of SMS
"Bang, SMS siapa ini Bang? Bang pesan nya pake sayang-sayang?..."
SMS yang pada awalnya hanya merupakan sebuah cara berkomunikasi dengan ponsel-yang banyak dilakukan oleh orang-orang yang tidak mampu bayar pulsa buat telpon-kini telah berkembang menjadi sebuah fenomena tersendiri. SMS telah menyelinap masuk dan merasuk menyatu dalam berbagai aspek kehidupan kita.
Dalam kesendirian yang sepi, SMS siap menemani kita. Kita bisa pencat-pencet keypad sembari beriseng ria SMS-an dengan orang-orang yang nama dan nomernya tercantum di phonebook. Sebuah operator GSM bahkan mencoba membangun konstruksi bahwa SMS adalah sebuah game/permainan lewat iklan "maen sms gratis" nya.
Tidak sedikit pasangan yang iseng-iseng dan kemudian jadian karena keampuhan SMS. Awalnya nanyain kabar kemudian berlanjut saling tukar cerita yang berujung pada rasa suka. Dan kemudian dituntaskan dengan sebuah pesan singkat "I Love You".
Keampuhan SMS tidak hanya milik orang per orang saja. Di tingkat yang lebih luas, keampuhan SMS juga sangat terasa. Dalam konstelasi politik, ada politisi yang terjungkal karena skandal nya terkuak gara-gara SMS. Ada beberapa kasus kejahatan/kriminal yang terbongkar karena petunjuk dari SMS yang masih tersimpan di inbox pelaku atau korban.
Kontes pemilihan idola yang marak di televisi juga bergandengan erat dengan SMS untuk proses pengumpulan suara. Jika kita punya kelebihan pulsa, kita juga bisa mendaftar untuk "berlangganan SMS" sesuai dengan tema yang kita inginkan. Dari tema sex, ramalan, mencari jodoh bahkan yang isinya religius juga ada. Masih banyak tema dan kasus lain seputar SMS, termasuk tawaran berupa diskon atau hadiah yang bohongan sampai yang beneran. Bahkan isunya, kini SMS bisa juga dimanfaatkan sebagai media untuk santet. hiii...syerem..
Layanan pesan singkat itu kini telah bermetamorfosa menjadi sebuah fenomena yang patut diperhitungkan oleh siapa pun : bisnisman, politisi, penipu, pejabat, penjahat termasuk juga Anda yang sedang pe de ka te.
0 comments:
Post a Comment