Friday, 25 April 2008

Jangan Sembarangan Pasang Lagu di Situs Anda!

Bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan lagu dalam bentuk Motion Picture Expert Group Layer 3 (MP3) melalui internet. Berbagai situs atau bahkan weblog pribadi banyak yang mencantumkan lagu-lagu, yang dengan mudahnya diunduh oleh para user. Hati-hati, mencantumkan lagu dalam format MP3 tersebut di situs atau blog Anda bisa dikategorikan sebagai pelanggaran pidana. Tuduhannya, Anda telah menyebarluaskan lagu tersebut secara ilegal, tanpa izin sang pemilik hak.

"Bisa dipidana, orang yang turut serta hingga memungkinkan adanya pelanggaran pidana. Misal, ada server yang menaruh lagu dan disimpan di servernya sama dia, orang ambil dari dia. Dia sudah mengambil kepentingan ekonomi dari situ. Iya dong, user banyak, imbasnya banyak yang pasang iklan. Ada kasus Napster yang pernah terjadi, langsung di shut down. Jelas salahnya kan, kalo punya situs, kita pasang punya orang lain, kita punya otorisasi apa pasang karya orang lain? Kalo punya otorisasi berarti dengan hak, kalo nggak salah dong," kata Staff Ahli Bidang Hukum Depkominfo, Edmon Makarim, dalam diskusi di Depkumham, Jakarta, Jumat (25/4).

Ditegaskan Edmon, mengunduh untuk kepentingan pribadi tidak bisa dijerat sebagai pelanggaran hukum. Namun, jika disebarluaskan hingga menyebabkan terjadinya penggandaan, hal itulah yang bisa dikaitkan dengan tindak pidana. "Pokoknya kalau men-download nggak, tapi yang menyebarluaskan. Punya lagu, perbanyak untuk diri sendiri boleh. Kalo punya situs pribadi, yang dicantumin ya koleksi sendiri aja," katanya.

Ada upaya preventif yang bisa dilakukan untuk meminimalisasi penggandaan karya yang merugikan para pekerja kreatif tersebut. "Misalnya ada Digital Rights Management, dengan sistem ini akan ada statistik. Seperti pola RBT (Ring Back Tone). Saya punya statistik, saya yang bayar. Download di situs asing itu, ada statistiknya berapa user-nya, tinggal lapor ke produser. Nah, RBT kan juga gitu. User bayar ke provider nanti provider memberikan royalti ke artis atau pencipta lagunya," tambah Edmon.

Mudahnya menggandakan dan menyebarluaskan lagu dalam format MP3, dinilai sebagai sesuatu yang mematikan para pekerja seni. Ia menyadari bahwa dengan perkembangan teknologi saat ini, sistem kontrol yang dilakukan tidak berjalan. "Kalau perbandingannya itu, 1 banding 18. Satu karya asli, bajakannya 18 sampai 20. Tapi kerugian terbesar matinya budaya kreatif di Indonesia," kata Ketua Umum Persatuan Artis Pencipta lagu dan Perusahaan Rekaman Indonesia (PAPPRI), Dharma Oratmangun.Dharma, yang juga produser Album 'Rinduku Padamu' karya Presiden SBY.

Ia juga mengaku terkejut dengan beredarnya lagu-lagu di album Presiden tersebut dalam bentuk MP3. "Saya sudah lapor Presiden, makanya saya berharap bisa segera ditindaklanjuti. Kalau punya Presiden saja tidak bisa dilindungi, apalagi yang lain?," ujarnya.

sumber: KOmpas.com | Jumat, 25 April 2008 | 13:26 WIB

read more...

Monday, 21 April 2008

Julia Perez, Kondom dan Kamasutra

Seolah ingin menyemarakkan peringatan hari kartini tahun ini (2008). Julia Perez meluncurkan album perdana yang mengundang kontroversi. Album perdana Jupe yang mengusung musik dangdut tersebut diluncurkan ke publik dengan judul album Kamasutra. Selain dengan judul album yang terkesan “nakal” Jupe juga membuat kejutan dengan memberikan bonus kondom bagi setiap orang yang membeli kaset atau VCD nya.

Jupe berdalih ini merupakan bagian dari kampanye pencegahan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Indonesia. "Ini sebagai upaya membantu pemerintah juga," kata Jupe. Dia menyatakan bahwa kondom tersebut sebagai bentuk niat baiknya membantu pemerintah mendukung program Keluarga Berencana dan mencegah HIV/AIDS. "Sejujurnya memang nggak ada [kampanye seks bebas dalam album] tapi aku kasih kondom ini berarti aku ikut program stop AIDS dan HIV," tutur Julia Perez

Menanggapi hal tersebut, aktivis HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome) Baby Jim Aditya dalam Liputan 6 Pagi, Sabtu (19/4), menyatakan bahwa bonus kondom pada album lagu dangdut kurang relevan dan menimbulkan salah interprtetasi. Ini seperti ada dua hal yang baik tapi tidak dalam satu konteks yang relevan.

Selain tidak kontekstual dan menimbulkan sesat pikir, kontrol peredaran album Kamasutra juga dipertanyakan. Niat baik hanya tinggal niat baik bila bonus kondom bisa diakses oleh semua umur dan semua kalangan. Ini tentu dapat meimbulkan banyak resiko. "Seperti kita tahu pendidikan seks di negeri ini belum komprehensif. Orang bisa salah tanggap, salah tafsir, dan salah penggunaan," tegas Baby.

Di lain pihak, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono untuk berbicara. "Sebetulnya ini tujuan baik, tapi tentu cara menyampaikannya harus ada aturannya. Misalnya tidak dengan mudah terjangkau oleh anak di bawah umur," ucap Meutia kepada SCTV, Jumat (18/4).

Tampaknya bermacam cara dilakukan untuk menggaet penggemar dan mendongkrak popularitas. Industri hiburan termasuk tarik suara saat ini sudah melangkah jauh dari sekadar bermodal suara merdu. Demi sensasi untuk menggaet penggemar segala cara dilakukan. Pamer tubuh, gerakan sensual, bahkan kondom pun ikut serta. Menjadi semakin memprihatinkan ketika fenomena yang dipicu oleh seorang perempuan tersebut mencuat berbarengan dengan semangat memperingati hari nya kaum perempuan Indonesia : hari kartini.

sumber : disarikan secara bebas dari liputan6.com

read more...

Friday, 18 April 2008

Ketika Wiranto Mencoba Menyelami Nurani Rakyat

Pemilu 2009 masih sekitar setahun ke depan tapi aroma kampanye sudah mulai terasa. Beberapa tokoh -yang sebenarnya sudah tidak begitu asing bagi kita-akhir-akhir ini mulai berseliweran di media massa, terutama televisi. Diantara sekian tokoh yang mulai mencari popularitas di televisi adalah Wiranto.

Terlepas dari siapa Wiranto dan motif apapun di balik kampanye nya, harus diakui bahwa tim sukses Wiranto menyuguhkan cara yang berbeda. Entah dapat dana darimana dan pake uang siapa, Wiranto tiba-tiba saja muncul dengan sayembara nya. Sayembara ini lah yang membuat beda dengan cara-cara kampanye yang selama ini sering dilakukan oleh kandidat/partai di Indonesia. Bahkan mungkin hal tersebut adalah gaya kampanye yang baru pertama diterapkan di Indonesia. kreatif dan keren..!

Saya sendiri tidak kenal Hanura, Wiranto maupun Tim Sukses di belakangnya, tapi marilah kita mencoba berpikir positif dan sejenak mengesampingkan "kecurigaan-kecurigaan" kita. Kalo mau, kita manfaatkan saja janji hadiah yang ditawarkan dalam sayembara tersebut.

Bagi Anda yang tertarik dengan sayembara tersebut, berikut ini saya lampirkan "advetorial" mengenai sayembara tersebut:

Kemiskinan semakin memakan korban. Di Makassar, ibu hamil dan anak balitanya mati kelaparan. Di Yahukimo, Papua, terjadi kelaparan massal. KLB Busung Lapar menghantui Rote Ndao, NTT. Di Serang, rakyat makan nasi aking yang seharusnya dimakan itik. Mengapa jutaan rakyat hidupnya semakin susah ? Apa yang salah ? Bagaimana solusinya ?

Ekspresikan pandangan, aspirasi dan solusi Anda dalam :
Sayembara Nasional “Wiranto Mendengar Aspirasi Rakyat“

K a t e g o r i :

- Pelajar
- Mahasiswa
- Wartawan
- U m u m

P e r s y a r a t a n :

- Tulisan sepanjang 3 halaman ( A4, Spasi 2, Ukuran huruf 12)
- Untuk kategori Wartawan, tulisan berupa artikel/features, sudah pernah dimuat di media cetak
dan wartawan berstatus aktif di media cetak tertentu
- Sertakan photo copy kartu identitas (kartu pelajar/mahasiswa/KTP/SIM dll.)
- Tuliskan kategori di pojok kiri amplop dan kirim ke : PO BOX 3000 JKT 13000
- Dipilih 100 tulisan terbaik oleh Tim Juri, keputusan Tim Juri tidak bisa diganggu gugat
- Pengumuman pemenang : 18 Agustus 2008 di media cetak nasional

P e n g h a r g a a n U t a m a :

Program Kesejahteraan Keluarga Rp 50 Juta + Trophy ” Wirantro Mendengar Aspirasi Rakyat ”

P e n g h a r g a a n :

- 3 Umroh/Dana Tunai @ Rp 15 Juta
- 16 Program Kesehatan @ Rp 3 Juta
- 32 Beasiswa @ Rp 3 Juta ( Khusus Pelajar dan Mahasiswa )
- 48 Modal Kerja @ Rp 3 Juta

Alamat Pos Resmi Wiranto Hanya Di PO Box 3000 JKT 13000
Peserta Dan Pemenang Tidak Dipungut Biaya Apapun

read more...

  © Blogger template 'SimpleBlue' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP